Halaman

    Social Items

Normalnya manusia memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 90/60 atau 140/90, jika tekanan dibawah itu, seseorang bisa dikatakan memiliki hipotensi atau tekanan darah rendah.
Biasanya jika seseorang memiliki hipotensi atau tekanan darah renah, seseorang akan mengalami

  • lemas
  • pusing
  • pingsan
  • detak jantung kencang yang tidak teratur
  • mual
  • tidak seimbang (sempoyongan)
  • hingga pandangan memburam.
  • Napas pendek dan cepat


Jika Anda mengalami gejala darah rendah, sebaiknya segera duduk atau berbaring, banyak minum air putih, dan menghentikan semua aktivitas Anda, lalu beristirahat.

Jika Anda sudah mengalami gejala diatas segera konsultasikan ke dokter terdekat, karena hipotensi dan hipertensi (darah tinggi) sama-sama berbahaya bagi kesehatan Anda.

Penyebab Darah Rendah (Hipotensi)


Hipotensi atau Darah Rendah banyak faktor tergantung aktvitas yang Anda lakukan sehari-hari.

Beberapa faktor menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, seperti faktor pengobatan, cuaca serta usia.

Cuaca dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang, cuaca yang panas dapat membuat tekanan darah menurun. Pada umumnya orang yang sedang santai (rileks) dan orang yang rajin berolahraga mempunyai tekanan darah yang rendah.

Baca Juga:  Cara menghilangkan jerawat membandel

Penyebab Seseorang memiliki tekanan darah rendah bisa dari penyakit atau kondisi tertentu.


Ada beberapa penyebab hipotensi (tekanan darah rendah) akibat kondisi penyakit tertentu, beberapa diantaranya adalah:


  • Neurally Mediated Hypotension, kondisi ini terjadi ketika Anda berdiri terlalu lama, Aliran darah akan mengumpul di area tubuh tertentu pada bagian bawah

  • Dehidrasi. Tekanan darah rendah akibat dehidrasi muncul karena kondisi seseorang yang kurang minum atau lebih tepatnya kekurangan cairan tubuh.

  • Anemia. Anemia adalah kondisi dimana seseorang kekurangan kandungan hemoglobin didalam darah rendah. Salah satu gejala anemia adalah hipotensi (tekanan darah rendah)

  • Hipotensi Ortostatik. Hipotensi jenis ini biasanya muncul ketika Anda berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami tekanan darah sistolik sebesar 15-30 mm Hg ketika Anda tiba-tiba merubah posisi.

  • Efek Samping dari obat. Seseorang mengalami tekanan darah rendah bisa juga efek samping dari pengobatan, ada beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah menjadi rendah, seperti obat Anti-Hipertensi (Alpha-blocker dan beta blocker) obat anti depresi dan obat penghambat enzim.

  • Hamil. Ketika wanita sedang hamil biasanya tekanan darah menjadi lebih rendah, karena sistem peredaran darah yang berkembang semakin cepat.

  • Hormon tidak seimbang, diabetes atau penyakit addison adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu fungsi hormon, hal ini menyebabkan ketidak seimbangan kadar air dalam tubuh sehingga tekanan darah menjadi rendah.

  • Penyakit saraf. Parkinson, adalah salah satu penyakit saraf yang dapat menyebabkan hipotensi. Ketika parkinson menjangkiti sistem saraf yang mengendalikan tekanan darah.

  • Infeksi Darah. terjadinya infeksi pada darah mulai memasuki dalam darah, akibat dari penyakit ini, tekanan darah akan menurun derastis. Kondisi ini mengancam nyawa, baiknya ketika Anda mengalami kondisi seperti ini, segera periksa kan ke dokter.

  • Alergi yang parah. Jika Anda mengalami alergi yang amat parah, ini bisa menyebabkan nyawa Anda melayang, kondisi seperti ini bisa di tandai dengan rasa yang sangat amat gatal, sesak nafas hingga tekanan darah menurun derastis.

  • Pendarahan hebat. kehilangan darah dalam jumlah besar dalam tubuh dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan asupan darah ke jaringan yang ada di dalam tubuh, sehingga tekana darah akan menurun derastis. Jika kondisi ini terjadi, maka disarankan segera membawanya ke rumah sakit atau dokter terdekat, karena dapat membahayakan nyawa.

  • Penyakit Jantung. Simplenya, penyakit jantung menyebabkan darah tidak dapat di pompa dengan baik oleh jantung untuk seluruh jaringan tubuh.

Baca Juga: Gejala Umum Kanker, Nomer 2 MENGAGETKAN!

Cara Diagnosis Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)


Cara yang paling tepat adalah mengukur tekanan darah untuk mendiagnosis hipotensi. Dibawah ini ada beberapa cara yang harus Anda lakukan sebelum mengukur tekanan darah, sehingga Anda mendaptkan hasil yang tepat.

  • Istirahat minimal LIMA menit
  • Buang Air kecil (mengosongkan kandung kemih)
  • Dilakukan dengan posisi duduk dan tidak bicara.

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mengobati Darah Rendah Secara Alami

Ada beberapa tindakan pengecekan lebih lanjut untuk menentukan perawatan yang tepat;


  • Ekokardiogram, tes menggunakan gelombang suara untuk memeriksa struktur jantung dan fungsi jantung.

  • Elektrokardiogram (EKG). Untuk mendekteksi abnormal dari struktur jantung, suplai oksigen ke darah sampai ke otot jantung, dan detak jantung juga.

  • Tes Latihan Stres. Tes yang bertujuan untuk mendiagnosis tekanan darah dengan cara membuat jantung bekerja lebih keras, biasanya dilakukan di atas treamill.

  • Valsalva Maneuver. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kondisi sistem saraf autonomi pernfasan. Biasanya pasien diminta menghirup nafas panjang, lalu kemudian pasien diperintahkan menutup hidung dan membuang nafasnya dari mulut secara perlahan.

  • Tes Darah. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kadar hormon dalam darah.

  • Tilt Table Test (Tes kemiringan tegak lurus). Tes ini dilakukan untuk memeriksa perbedaan tekanan darah pada pasien ketika dalam keadaan miring atau berdiri.

Baca Juga: Ketahui Gejala Difteri pada Balita, Penyakit Mematikan Jika Tidak Segera di Tangani

Perawatan pada Penderita Hipotensi.


Ada beberapa bentuk perawatan yang bisa Anda lakukan jika mengalami atau sanak saudara ada yang mengalami hipotensi (tekanan darah rendah). Cara terbaik adalah memperbanyak minum air putih, istirahat yang cukup dan berhenti minum minuman keras. Jika Anda penggila kopi, hindari minum kopi (minuman yang berkafein) pada malam hari.

Jangan lupa dibarengi dengan pola makan yang teratur dengan cara mengkonsumsi makanan dengan porsi sedikit tapi rutin dari pada mengkonsumsi makanan dengan jumlah besar tapi jarang, dan meningkatkan asupan garam dalam tubuh.

Penderita tekanan darah rendah dianjurkan untuk tidak berdiri dalam jangka waktu yang lama, dan jika ingin merubah posisi dari berdiri ke duduk atau sebaliknya, lakukan dengan cara perlahan dengan tidak mengejut.

Pengobatan hipotensi (tekanan darah rendah) biasanya disesuaikan dengan peyebab dasarnya. Obat untuk hipotensi yang paling umum adalah dengan mengubah jumlah darah.

Jangan lupa untuk memeriksa tekanan darah secara rutin, jika tidak segera sembuh segera periksakan ke dokter atau ke rumah sakit terdekat.

Gejala, Pengobatan, dan Ciri-Ciri Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

ID Sehat Pedia - Portal Informasi Kesehatan Online dan Gaya Hidup Indonesia
Normalnya manusia memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 90/60 atau 140/90, jika tekanan dibawah itu, seseorang bisa dikatakan memiliki hipotensi atau tekanan darah rendah.
Biasanya jika seseorang memiliki hipotensi atau tekanan darah renah, seseorang akan mengalami

  • lemas
  • pusing
  • pingsan
  • detak jantung kencang yang tidak teratur
  • mual
  • tidak seimbang (sempoyongan)
  • hingga pandangan memburam.
  • Napas pendek dan cepat


Jika Anda mengalami gejala darah rendah, sebaiknya segera duduk atau berbaring, banyak minum air putih, dan menghentikan semua aktivitas Anda, lalu beristirahat.

Jika Anda sudah mengalami gejala diatas segera konsultasikan ke dokter terdekat, karena hipotensi dan hipertensi (darah tinggi) sama-sama berbahaya bagi kesehatan Anda.

Penyebab Darah Rendah (Hipotensi)


Hipotensi atau Darah Rendah banyak faktor tergantung aktvitas yang Anda lakukan sehari-hari.

Beberapa faktor menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, seperti faktor pengobatan, cuaca serta usia.

Cuaca dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang, cuaca yang panas dapat membuat tekanan darah menurun. Pada umumnya orang yang sedang santai (rileks) dan orang yang rajin berolahraga mempunyai tekanan darah yang rendah.

Baca Juga:  Cara menghilangkan jerawat membandel

Penyebab Seseorang memiliki tekanan darah rendah bisa dari penyakit atau kondisi tertentu.


Ada beberapa penyebab hipotensi (tekanan darah rendah) akibat kondisi penyakit tertentu, beberapa diantaranya adalah:


  • Neurally Mediated Hypotension, kondisi ini terjadi ketika Anda berdiri terlalu lama, Aliran darah akan mengumpul di area tubuh tertentu pada bagian bawah

  • Dehidrasi. Tekanan darah rendah akibat dehidrasi muncul karena kondisi seseorang yang kurang minum atau lebih tepatnya kekurangan cairan tubuh.

  • Anemia. Anemia adalah kondisi dimana seseorang kekurangan kandungan hemoglobin didalam darah rendah. Salah satu gejala anemia adalah hipotensi (tekanan darah rendah)

  • Hipotensi Ortostatik. Hipotensi jenis ini biasanya muncul ketika Anda berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami tekanan darah sistolik sebesar 15-30 mm Hg ketika Anda tiba-tiba merubah posisi.

  • Efek Samping dari obat. Seseorang mengalami tekanan darah rendah bisa juga efek samping dari pengobatan, ada beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah menjadi rendah, seperti obat Anti-Hipertensi (Alpha-blocker dan beta blocker) obat anti depresi dan obat penghambat enzim.

  • Hamil. Ketika wanita sedang hamil biasanya tekanan darah menjadi lebih rendah, karena sistem peredaran darah yang berkembang semakin cepat.

  • Hormon tidak seimbang, diabetes atau penyakit addison adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu fungsi hormon, hal ini menyebabkan ketidak seimbangan kadar air dalam tubuh sehingga tekanan darah menjadi rendah.

  • Penyakit saraf. Parkinson, adalah salah satu penyakit saraf yang dapat menyebabkan hipotensi. Ketika parkinson menjangkiti sistem saraf yang mengendalikan tekanan darah.

  • Infeksi Darah. terjadinya infeksi pada darah mulai memasuki dalam darah, akibat dari penyakit ini, tekanan darah akan menurun derastis. Kondisi ini mengancam nyawa, baiknya ketika Anda mengalami kondisi seperti ini, segera periksa kan ke dokter.

  • Alergi yang parah. Jika Anda mengalami alergi yang amat parah, ini bisa menyebabkan nyawa Anda melayang, kondisi seperti ini bisa di tandai dengan rasa yang sangat amat gatal, sesak nafas hingga tekanan darah menurun derastis.

  • Pendarahan hebat. kehilangan darah dalam jumlah besar dalam tubuh dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan asupan darah ke jaringan yang ada di dalam tubuh, sehingga tekana darah akan menurun derastis. Jika kondisi ini terjadi, maka disarankan segera membawanya ke rumah sakit atau dokter terdekat, karena dapat membahayakan nyawa.

  • Penyakit Jantung. Simplenya, penyakit jantung menyebabkan darah tidak dapat di pompa dengan baik oleh jantung untuk seluruh jaringan tubuh.

Baca Juga: Gejala Umum Kanker, Nomer 2 MENGAGETKAN!

Cara Diagnosis Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)


Cara yang paling tepat adalah mengukur tekanan darah untuk mendiagnosis hipotensi. Dibawah ini ada beberapa cara yang harus Anda lakukan sebelum mengukur tekanan darah, sehingga Anda mendaptkan hasil yang tepat.

  • Istirahat minimal LIMA menit
  • Buang Air kecil (mengosongkan kandung kemih)
  • Dilakukan dengan posisi duduk dan tidak bicara.

Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mengobati Darah Rendah Secara Alami

Ada beberapa tindakan pengecekan lebih lanjut untuk menentukan perawatan yang tepat;


  • Ekokardiogram, tes menggunakan gelombang suara untuk memeriksa struktur jantung dan fungsi jantung.

  • Elektrokardiogram (EKG). Untuk mendekteksi abnormal dari struktur jantung, suplai oksigen ke darah sampai ke otot jantung, dan detak jantung juga.

  • Tes Latihan Stres. Tes yang bertujuan untuk mendiagnosis tekanan darah dengan cara membuat jantung bekerja lebih keras, biasanya dilakukan di atas treamill.

  • Valsalva Maneuver. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kondisi sistem saraf autonomi pernfasan. Biasanya pasien diminta menghirup nafas panjang, lalu kemudian pasien diperintahkan menutup hidung dan membuang nafasnya dari mulut secara perlahan.

  • Tes Darah. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kadar hormon dalam darah.

  • Tilt Table Test (Tes kemiringan tegak lurus). Tes ini dilakukan untuk memeriksa perbedaan tekanan darah pada pasien ketika dalam keadaan miring atau berdiri.

Baca Juga: Ketahui Gejala Difteri pada Balita, Penyakit Mematikan Jika Tidak Segera di Tangani

Perawatan pada Penderita Hipotensi.


Ada beberapa bentuk perawatan yang bisa Anda lakukan jika mengalami atau sanak saudara ada yang mengalami hipotensi (tekanan darah rendah). Cara terbaik adalah memperbanyak minum air putih, istirahat yang cukup dan berhenti minum minuman keras. Jika Anda penggila kopi, hindari minum kopi (minuman yang berkafein) pada malam hari.

Jangan lupa dibarengi dengan pola makan yang teratur dengan cara mengkonsumsi makanan dengan porsi sedikit tapi rutin dari pada mengkonsumsi makanan dengan jumlah besar tapi jarang, dan meningkatkan asupan garam dalam tubuh.

Penderita tekanan darah rendah dianjurkan untuk tidak berdiri dalam jangka waktu yang lama, dan jika ingin merubah posisi dari berdiri ke duduk atau sebaliknya, lakukan dengan cara perlahan dengan tidak mengejut.

Pengobatan hipotensi (tekanan darah rendah) biasanya disesuaikan dengan peyebab dasarnya. Obat untuk hipotensi yang paling umum adalah dengan mengubah jumlah darah.

Jangan lupa untuk memeriksa tekanan darah secara rutin, jika tidak segera sembuh segera periksakan ke dokter atau ke rumah sakit terdekat.

No comments