Halaman

    Social Items

Puasa diawalai dengan makan sahur agar tidak terlalu lapar dan lemas ketika menjalani ibadah puasa hingga maghrib berkumandang. Karena harus bangun pagi-pagi buta dan banyak orang yang setelah makan memilih langsung tidur setelah sahur supaya tidak mengantuk ketika beraktifitas seharian.

Tapi, banyak yang tidak tahu betapa berbahayanya aktifitas ini, Langsung tidur setelah makan sahur bisa berdampak negatif bagi tubuh dalam jangka panjang. Apa saja efek negatif itu? simak penjelasan dibawah ini.

Bahaya Langsung Tidur Lagi setelah Makan Sahur.


Setelah makanan masuk ke perut, lambung akan mencerna dan akan menjadi sari-sari makanan yang kemudian akan diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi. Untuk menyerap sari makanan itu, setidaknya tubuh manusia membutuhkan waktu 2 jam supaya makanan bisa menjadi sari makanan.

Proses penceranaan ini membutuhkan suplay darah yang cukup banyak, maka dari itu, kita juga tidak dianjurkan beraktifitas berat setelah makan karena membutuhkan suplay darah yang banyak, misalnya berolahraga.

Baca Juga: Tips Mudik Lebaran, Aman Sehat Lancar dan barokah

Walaupun begitu, ini juga bukan menjadi alasan untuk langsung tidur setelah seleai makan (termasuk sahur). Selama Anda tidur, hampir semua fungsi tubuh dimatikan kecuali otak, paru-paru dan kerja jantung. Tidur setelah makan tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja hingga menjadi sari makanan. Akhirnya, makan tersebut akan tertimbun didalam perut dengan sia-sia.

Dampak negatif Langsung tidur setelah makan sahur.


1. Asam lambung naik (heartburn)


Jika Anda punya sakit mag, sebaiknya hindari kebiasaan tidur setelah makan sahur. Tidur setelah makan sahur akan membuat sistem penercanaan Anda susah untuk mencerna makanan yang sudah Anda masukan. Hal ini akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan Anda, salah satu asam lambung naik.

Jika makanan dalam lambung tidak tercerna dengan baik, lambung akan meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya. Ketika Anda tertidur, gaya gravitasi akan memperlebar klep lambung, sehingga menyebabkan asam lambung mengalir hingga kerongkongan.

Jika ini terjadi, asam lambung dapat melukai kerongkongan. Ini dapat menyebabkan perut terasa mulas, nyeri pada ulu hati, sensasi panas dan perih.


2. Menimbunya Lemak tubuh.


Sebuah penelitian pernah mengungkapkan, bahwa kebiasaan langsung tidur setelah sahur yang dilakukan oleh orang yang memiliki keturunan keluarga gemuk, dapat meningkatkan risiko obesitas (kegemukan) hingga dua kali lipat.

Baca Juga: Menu Berbuka Puasa untuk Anda yang Sedang Diet

Ini dikarenakan makanan yang masuk ke dalam perut tidak dapat langsung dicerna oleh lambung ketika Anda tertidur. Kalori dalam makanan tidak dapat diproses menjadi tenaga, malah akan disimpan menjadi lemak. Terlebih jika makanan sahur Anda mengandung karbohidrat, lemak atau makanan yang serba di goreng.


3. Refluks Asam Lampung (Gastroesphageal Reflux Disease)


Pada saat jumlah asam lambung terlalu banyak dan terjadi terus-menerus, permasalahan asam lamung diatas (heartburn) akan meningkat dan menjadi Gastroesphageal Reflux Disease (GERD).

Gastroesphageal Reflux Disease adalah kondisi dimana kelanjutan dari asam lambung yang naik terjadi sering dan terus-menerus setidaknya dua kali dalam seminggu. GERD bisa terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup secara sempurna, sehingga kemungkinan dapat terjadi asam lambung mengalir ke kerongkongan.

Asam lambung dapat melukai tenggorokan dan menyebabkan berbagai gejala:


  • Panas Sensasi terbakar pada ulu hati
  • Asam pada bagian mulut belakang
  • Mulut terasa pahit
  • Mual 
  • Perut kembung
  • muntah
  • Sulit menelan makanan/minuman
  • Sendawa yang tidak wajar
  • Batu-batuk
  • suara menjadi serak
  • Nyeri pada dada, terutama pada saat berbaring
  • makanan terasa naik lagi ke kerongkongan.


4. Sembelit atau Diare


Normalnya manusia, dua jam setelah makanan masuk ke lambung dan di cerna lambung akan kosong. Sisa makanan akan pindah ke usus untuk dipadatkan menjadi kotoran (feses). Tapi, ketika Anda tidur setelah makan ini akan melambatkan proses pencernaan Anda, sehingga makanan akan terlalu lama "diam" di dalam perut (lambung).

Makanan yang tertimbun di dalam perut dan tidak segera dicerna dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare.

5. Mengingkatkan Risiko Stroke


Tidur setelah makan akan membuat sistem pencernaan Anda akan menjadi lebih sulit untuk mencerna makanan. Artinya, lambung akan membutuhkan asupan darah yang lebih banyak dari biasanya untuk memperlancar tugasnya.

Padahal, otak juga membutuhkan asupan darah yang banyak dan stablik meskipun Anda sedang tidur. Aliran darah yang lenih terkonsentrasi ke perut ini dapat membuat otak kekurangan oksigen. Jika kebiasaan seperti ini dibiarkan secara terus-menerus otak bisa mengalami stroke.

Baca Juga: Makan Sahur Praktis untuk Kamu yang Sedang Diet

Ada teori lain menyebutkan, tidur setelah makan berisiko stroke terkait dengan peningkatan asam lambung yang akan menyebabkan sleep apnea, yang selanjutnya ini memicu stroke.


Gunakan Waktu setelah sahur dengan mengerjakan kegiatan yang bermanfaat.


Dari pada tidur setelah makan sahur, ada baiknya Anda menggunakan waktu setelah sahur dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-Quran atau kegiatan positif yang bermanfaat bagi kesehatan Anda.

Bahaya Risiko Kesehatan Langsung Tidur Setelah Makan Sahur

ID Sehat Pedia - Portal Informasi Kesehatan Online dan Gaya Hidup Indonesia
Puasa diawalai dengan makan sahur agar tidak terlalu lapar dan lemas ketika menjalani ibadah puasa hingga maghrib berkumandang. Karena harus bangun pagi-pagi buta dan banyak orang yang setelah makan memilih langsung tidur setelah sahur supaya tidak mengantuk ketika beraktifitas seharian.

Tapi, banyak yang tidak tahu betapa berbahayanya aktifitas ini, Langsung tidur setelah makan sahur bisa berdampak negatif bagi tubuh dalam jangka panjang. Apa saja efek negatif itu? simak penjelasan dibawah ini.

Bahaya Langsung Tidur Lagi setelah Makan Sahur.


Setelah makanan masuk ke perut, lambung akan mencerna dan akan menjadi sari-sari makanan yang kemudian akan diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi. Untuk menyerap sari makanan itu, setidaknya tubuh manusia membutuhkan waktu 2 jam supaya makanan bisa menjadi sari makanan.

Proses penceranaan ini membutuhkan suplay darah yang cukup banyak, maka dari itu, kita juga tidak dianjurkan beraktifitas berat setelah makan karena membutuhkan suplay darah yang banyak, misalnya berolahraga.

Baca Juga: Tips Mudik Lebaran, Aman Sehat Lancar dan barokah

Walaupun begitu, ini juga bukan menjadi alasan untuk langsung tidur setelah seleai makan (termasuk sahur). Selama Anda tidur, hampir semua fungsi tubuh dimatikan kecuali otak, paru-paru dan kerja jantung. Tidur setelah makan tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja hingga menjadi sari makanan. Akhirnya, makan tersebut akan tertimbun didalam perut dengan sia-sia.

Dampak negatif Langsung tidur setelah makan sahur.


1. Asam lambung naik (heartburn)


Jika Anda punya sakit mag, sebaiknya hindari kebiasaan tidur setelah makan sahur. Tidur setelah makan sahur akan membuat sistem penercanaan Anda susah untuk mencerna makanan yang sudah Anda masukan. Hal ini akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan Anda, salah satu asam lambung naik.

Jika makanan dalam lambung tidak tercerna dengan baik, lambung akan meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya. Ketika Anda tertidur, gaya gravitasi akan memperlebar klep lambung, sehingga menyebabkan asam lambung mengalir hingga kerongkongan.

Jika ini terjadi, asam lambung dapat melukai kerongkongan. Ini dapat menyebabkan perut terasa mulas, nyeri pada ulu hati, sensasi panas dan perih.


2. Menimbunya Lemak tubuh.


Sebuah penelitian pernah mengungkapkan, bahwa kebiasaan langsung tidur setelah sahur yang dilakukan oleh orang yang memiliki keturunan keluarga gemuk, dapat meningkatkan risiko obesitas (kegemukan) hingga dua kali lipat.

Baca Juga: Menu Berbuka Puasa untuk Anda yang Sedang Diet

Ini dikarenakan makanan yang masuk ke dalam perut tidak dapat langsung dicerna oleh lambung ketika Anda tertidur. Kalori dalam makanan tidak dapat diproses menjadi tenaga, malah akan disimpan menjadi lemak. Terlebih jika makanan sahur Anda mengandung karbohidrat, lemak atau makanan yang serba di goreng.


3. Refluks Asam Lampung (Gastroesphageal Reflux Disease)


Pada saat jumlah asam lambung terlalu banyak dan terjadi terus-menerus, permasalahan asam lamung diatas (heartburn) akan meningkat dan menjadi Gastroesphageal Reflux Disease (GERD).

Gastroesphageal Reflux Disease adalah kondisi dimana kelanjutan dari asam lambung yang naik terjadi sering dan terus-menerus setidaknya dua kali dalam seminggu. GERD bisa terjadi karena klep pemisah antara lambung dan tenggorokan tidak menutup secara sempurna, sehingga kemungkinan dapat terjadi asam lambung mengalir ke kerongkongan.

Asam lambung dapat melukai tenggorokan dan menyebabkan berbagai gejala:


  • Panas Sensasi terbakar pada ulu hati
  • Asam pada bagian mulut belakang
  • Mulut terasa pahit
  • Mual 
  • Perut kembung
  • muntah
  • Sulit menelan makanan/minuman
  • Sendawa yang tidak wajar
  • Batu-batuk
  • suara menjadi serak
  • Nyeri pada dada, terutama pada saat berbaring
  • makanan terasa naik lagi ke kerongkongan.


4. Sembelit atau Diare


Normalnya manusia, dua jam setelah makanan masuk ke lambung dan di cerna lambung akan kosong. Sisa makanan akan pindah ke usus untuk dipadatkan menjadi kotoran (feses). Tapi, ketika Anda tidur setelah makan ini akan melambatkan proses pencernaan Anda, sehingga makanan akan terlalu lama "diam" di dalam perut (lambung).

Makanan yang tertimbun di dalam perut dan tidak segera dicerna dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare.

5. Mengingkatkan Risiko Stroke


Tidur setelah makan akan membuat sistem pencernaan Anda akan menjadi lebih sulit untuk mencerna makanan. Artinya, lambung akan membutuhkan asupan darah yang lebih banyak dari biasanya untuk memperlancar tugasnya.

Padahal, otak juga membutuhkan asupan darah yang banyak dan stablik meskipun Anda sedang tidur. Aliran darah yang lenih terkonsentrasi ke perut ini dapat membuat otak kekurangan oksigen. Jika kebiasaan seperti ini dibiarkan secara terus-menerus otak bisa mengalami stroke.

Baca Juga: Makan Sahur Praktis untuk Kamu yang Sedang Diet

Ada teori lain menyebutkan, tidur setelah makan berisiko stroke terkait dengan peningkatan asam lambung yang akan menyebabkan sleep apnea, yang selanjutnya ini memicu stroke.


Gunakan Waktu setelah sahur dengan mengerjakan kegiatan yang bermanfaat.


Dari pada tidur setelah makan sahur, ada baiknya Anda menggunakan waktu setelah sahur dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-Quran atau kegiatan positif yang bermanfaat bagi kesehatan Anda.

No comments